Curug Pitu di Baturaden |
Nama Batu Raden berasal dari dua kata (bahasa Jawa), yaitu Batur (bukit, tanah, teman, pembantu) dan Raden (bangsawan). Bila digabung, kata “Batu Raden” dapat bermakna: tanah yang datar atau tanah yang indah. Ada dua versi sejarah Batu Raden, yaitu versi Syekh Maulana Maghribi dan versi Kadipaten Kutaliman. Menurut versi yang pertama, Syekh Maulana Maghribi, Pangeran Rum yang berasal dari Turki dan beragama Islam, pernah merasa penasaran dengan cahaya terang misterius yang menjulang ke angkasa dan bersinar di bagian timur. Sang Pangeran kemudian mencari asal cahaya tersebut. Singkat cerita, setelah melakukan pendakian hingga ke puncak sebuah gunung, Sang Pangeran melihat ada seorang pertapa Buddha yang bersandar pada sebuah pohon jambu yang memancarkan sinar cahaya ke atas. Lokasi ini kemudian dikenal dengan sebutan Batu Raden. Sedangkan menurut versi kedua, cerita Batu Raden terkait dengan kisah cinta antara anak perempuan Adipati Kutaliman dengan pembantunya yang menjaga kuda.
Luas tanah keseluruhan kawasan obyek wisata Batu Raden adalah 16,5 Ha, dengan luas lahan investasi 4 Ha. Status tanah adalah HPL (hak pengelolaan) Pemerintah Daerah (Pemda).
Keistimewaan
Keistimewaan Batu Raden terletak pada aneka ragam jenis obyek wisata yang ditawarkan. Di samping wisata utama Batu Raden, di kawasan ini juga terdapat banyak lokasi wisata lain yang juga menarik untuk dikunjungi, di antaranya adalah:
1. Taman Botani. Taman ini menyediakan aneka ragam tanaman hias, tanaman bongsai, dan tanaman langka, seperti Tanaman Havana, Daun Dewa, Brimulia, Keladi Tikus, Antarium Lipstik, Palem Paris, Lidah Gajah, dan Widoro Laut. Harga tanaman-tanaman ini terbilang cukup murah dan dapat dijangkau oleh pengunjung yang ingin menjadikannya sebagai cinderamata.
2. Curug Gede. Obyek wisata ini terletak di Desa Wisata Ketenger, jaraknya kurang lebih 3 km dari Batu Raden. Di sana terdapat sebuah air terjun yang indah.
3. Pancuran Pitu, yang berjarak 2,5 km dari Batu Raden. Pancuran ini terletak 2,5 km dari Batu Raden. Pancuran ini merupakan sumber air panas bumi dengan temperatur 60°-70° C yang langsung mengalir dari kaki Gunung Slamet melalui tujuh pancuran.
4. Pancuran Telu. Pancuran ini diresmikan pada tanggal 18 Januari 1987. Pancuran ini mengalirkan air panas bersulfur dengan suhu 40‘C yang konon dapat menyembuhkan penyakit kulit dan tulang.
5. Wana Wisata. Obyek wisata ini terletak 2 km dari Batu Raden. Wana Wisata menyajikan pemandangan hutan yang hijau dan indah. Tempat ini sangat cocok untuk kegiatan berkemah dan jungle tracking.
6. Telaga Sunyi. Telaga ini terletak di sebelah timur, yang berjarak sekitar 3,5 km dari Batu Raden. Telaga ini terbilang indah, airnya jernih dan dingin.
7. Taman Kaloka Widya Mandala, yang merupakan kebun binatang sekaligus sebagai wisata pendidikan. Di taman ini terdapat sejumlah binatang yang didatangkan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti kambing kaki tiga, gajah, beruk, sapi kaki lima, ular sanca, monyet, landak, buaya Irian, orangutan, dan rusa. Di komplek wisata ini juga terdapat Museum Satwa Langka yang berisi binatang seperti beruang madu, harimau Sumatera, dan macan dahan.
Di samping obyek wisata yang cukup banyak, kawasan Batu Raden ini juga diwarnai dengan fasilitas seni dan budaya, yaitu:
1. Grebeg Syura atau Sedekah Bumi. Upacara ini dilakukan pada tanggal 9 Bulan Syura. Tujuannya adalah sebagai tolak bala, yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan berupa ruwat bumi dan selamatan di makam-makam leluhur.
2. Kenthongan, merupakan kesenian musik khas Banyumas. Alat utama kesenian ini adalah kenthong yang berupa potongan bambu yang diberi lubang di sisinya secara memanjang. Untuk memainkannya perlu dikentong.
3. Calung dan lengger. Calung merupakan alat musik yang juga terbuat dari potongan bambu, diletakkan secara melintang, dan dimainkan dengan cara dipukul. Sedangkan lengger adalah tarian yang dimainkan dua orang perempuan atau lebih dan diiringi dengan calung.
4. Pakaian adat Banyumas. Pakaian adat Banyumas ada dua macam, yaitu pakaian untuk kalangan wong cilik (seperti pakaian ancingan, bebed wala, pinjungan, iketan, dan nempean) dan pakaian untuk kalangan bangsawan (beskap untuk pria dan nyamping untuk perempuan).
5. Ebeg (kuda lumping). Ebeg merupakan tarian tradisional Banyumas dengan ciri khasnya menggunakan kuda kepang. Dalam pertunjukan biasanya diiringi dengan gamelan yang bernama bendhe.
6. Pameran tanaman hias, seperti havana, daun dewa, dan palem paris.
7. Sadranan. Ritual ini berupa bersih-bersih makam yang dilanjutkan dengan acara kenduren. Tujuannya adalah untuk mengenang arwah para leluhur.
Lokasi
Batu Raden terletak di sebelah selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 meter di atas permukaan laut. Lokasi obyek wisata ini berada di sebelah utara dan berjarak sekitar 14 km dari Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Akses
Untuk menuju lokasi, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dari Kota Purwokerto perjalanan bisa ditempuh dalam waktu 15 menit. Pengunjung bisa menggunakan angkutan umum dari terminal Kebondalem Purwokerto menuju lokasi wisata Batu Raden.
Tiket
Tiket masuk obyek wisata Batu Raden dapat diklasifikasikan berikut ini:
1. Lokawisata Batu Raden: Rp. 3.000,00 per orang.
Kendaraan yang masuk ke lokawisata ini dikenakan tarif tersendiri, yaitu:
* Kendaraan roda dua: Rp. 1.000,00
* Kendaraan roda empat nonmikrobus: Rp. 4.000,00
* Kendaraan roda empat mikrobus: Rp. 5.500,00
* Kendaraan roda enam atau lebih: Rp. 8.000,00
* Taman Botani: Rp. 1.000,00 per orang
* Curug Gede: Rp. 1.000,00 per orang
* Pancuran Pitu: Rp. 5.000,00 per orang
* Pancuran Telu: Rp. 5.000,00 per orang
* Wana Wisata: Rp. 5.000,00 per orang
* Kaloka Widya Mandala: Rp. 2.500,00 per orang
Akomodasi dan Fasilitas Lain
Di lokawisata Baturaden terdapat sejumlah fasilitas yang dapat dinikmati, yaitu:
1. Kolam renang (Rp. 1.500,00 per orang)
2. Kolam luncur (Rp. 1.500,00 per orang)
3. Pijat lulur belerang dan mandi air panas (Rp. 15.000,00 per orang)
4. Sepeda air (Rp. 1.500,00 per orang)
5. Mandi air panas VIP (Rp. 3.000,00, maksimal 15 menit)
6. Mandi Air Panas Kelas I (Rp. 2.000,00, maksimal 15 menit)
7. Mogen atau mobil genjot (Rp. 1.500,00, maksimal 15 menit)
8. Komedi putar (Rp. 1.500,00, maksimal 15 menit)
9. Kereta mini (Rp. 2.000,00 per orang)
Ada banyak akomodasi dan fasilitas yang tersedia di obyek wisata Batu Raden ini, yaitu sebagai berikut:
1. Di pusat wisata Batu Raden terdapat banyak villa, wisma Batu Raden, dan hotel.
2. Di sebelah timur kawasan wisata Batu Raden juga terdapat banyak villa dan hotel.
3. Di sebelah Barat kawasan wisata Batu Raden terdapat:
* Banyak hotel.
* Biro perjalanan wisata. Batu Raden tidak mempunyai biro perjalanan wisata sendiri. Mereka melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan memfasilitasi sejumlah biro atau agen perjalanan wisata.
* Sejumlah restoran.
* Gedung Kertiwana, yang terletak di sebelah kawasan Bumi Perkemahan Batu Raden. Gedung yang didesain secara khusus menyatu dengan alam ini mampu menampung 500 orang.
* Palawi SPA Batu Raden, sebagai fasilitas untuk SPA dan Aromateraphy.
* Rumah penginapan (homestay) yang terdapat di desa wisata Ketenger dan disediakan untuk umum.
* Beberapa bungalo atau rumah yang disewakan sebagai tempat peristirahatan.
* Beberapa jasa pramuwisata, yang lebih dikhususkan untuk wisatawan mancanegara.
* Kelab malam.
* Panti pijat dan mandi lulur belerang. Fasilitas ini merupakan wisata kesehatan dengan memanfaatkan sumber air panas yang mengandung kadar belerang yang cukup tinggi.
* Terminal Batu Raden. Terminal ini berfungsi sebagai tempat kedatangan dan pemberangkatan kendaraan ke Taman Wisata Batu Raden, seperti bis umum, bis pariwisata, dan kendaraan pribadi.
* Kios-kios cinderamata, yang menjajakan sejumlah barang, seperti pakaian, sepatu, sandal, jaket, mainan anak-anak, dan asesoris-asesoris lainnya.
* Tempat parkir yang cukup memadai.
Source : Wisata Melayu
Sabtu, 13 November 2010
Posted in |
Jawa Tengah
|
0 Comments »
One Responses to "Menikmati keindahan alam di Batu Raden, Kabupaten Banyumas, Jateng"