Pariwisata di Pulau Bintan terus menggeliat. Pemkab setempat giat mengembangkan keindahan pulau yang terletak 40 km dari Singapura ini menjadi daerah tujuan wisata andalan. Tak hanya wisata bahari, Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan juga gencar mengembangkan wisata olahraga sebagai daya tarik di pulau terbesar di gugusan pulau yang menghampar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini.
Dalam Visit Bintan Year (VBY) 2010, Pemkab Bintan menargetkan 550 ribu kunjungan wisatawan dan pada 2012 sebanyak 1 juta wisatawan. "Pada 2012, VBY menargetkan satu juta wisatawan mengunjungi pulau ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Bintan RM Akib Rachim kepada rombongan Media Fam Trip Kementerian Budaya dan Pariwisata, baru-baru ini.
Target itu tidak muluk-muluk mengingat pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata cukup besar. Menurut data Dinas Pariwisata dan Budaya setempat, pendapatan asli daerah (PAD) Bintan 2009 adalah Rp 132,7 miliar, yang kebanyakan berasal dari pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan. Angka ini melampaui target dari yang ditargetkan sebesar Rp 127,95 miliar, atau pencapaiannya sebesar 103,76 persen.
Mendunia
Berwisata ke Pulau Bintan, wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih eksotis, air laut jernih, aneka batu karang laut di Pantai Lagoi, hutan mangrove dan berbagai olahraga bahari, tetapi juga resor istirahat yang menawan.
Bahkan operator pariwisata Singapura, yang merasa diuntungkan dengan pesatnya Bintan, ikut menjual pulau yang dijuluki "Bumi Segantang Lada" itu ke berbagai penjuru dunia. Di area resor wisata pulau seluas 23 ribu hektare ini setidaknya ada lima resor yang ditawarkan, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens, Bintan Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree.
Keelokan dan kebersihan Pantai Lagoi tidak kalah dengan pantai-pantai di Bali. Karena amat tersohornya pantai di Bintan, tokoh-tokoh penting dunia menyempatkan diri berkunjung ke Bintan. Misalnya, yang paling anyar adalah kunjungan Tonny Blair. Mantan Perdana Menteri Inggris ini memilih Pantai Lagoi sebagai tempat berlibur bersama keluarga pada April 2010.
Hanya berselang sekitar tiga minggu sebelum kunjungan Blair, Lagoi juga kedatangan tamu penting lainnya, yakni mantan Sekjen PBB Kofi Annan dan aktor Hollywood Chuck Norris.
Saat rombongan Media Fam Trip yang dipimpin Kasubdit Lembaga Pariwisata dan Widyawisata Ditjen Pemasaran Kemenbudpar Vincentius Jemadu itu mengunjungi Bintan, sejumlah artis dan sutradara ternama Bollywood India tengah melakukan syuting film drama komedi berjudul Behjatry Masula. Mereka mengambil gambar di kawasan wisata internasional Lagoi (Bintan Utara), serta kawasan perbukitan yang masih alami.
Wisata olahraga golf juga sudah mendunia di Bintan karena telah mendapat PATA Gold Award. Para pegolf dunia berbondong-bondong mendatangi pulau ini untuk mencoba lapangan golf yang merupakan lima terbaik di Asia. "Bahkan ada olok-olok, pegolf Indonesia belum disebut golfer kalau belum menjajal lapangan di sini," kata Akib.
Program olahraga andalan untuk mendongkrak VBY 2010 lainnya yaitu Tour de Bintan. Sekitar 300 pembalap sepeda dari berbagai negara dan Indonesia bakal berlaga pada lomba balap sepeda pada 15-17 Oktober 2010. Peserta yang sudah konfirmasi untuk bertarung yakni dari Selandia Baru, Australia, Singapura, Inggris, Amerika, China, Korea, Jepang, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Tour de Bintan digelar untuk kedua kalinya. Dibanding tahun lalu yang diikuti 100 peserta dari sembilan negara, kata Akib, kegiatan sekarang lebih menantang. Pasalnya, rute yang dilalui lebih panjang (dari 266 km ditambah jadi 300 km) yang merupakan perpaduan pantai, bukit, dan hutan. Meski baru pertama digelar, Tour de Bintan sudah mendapat kepercayaan dari United Cycling International (UCI) atau Badan Balap Sepeda Dunia. "Kami harapkan, tahun ini Tour de Bintan bisa ditetapkan menjadi kalender tahunan balap sepeda internasional, seperti halnya Tour de Singkarak," kata Akib.
Wisata Sejarah
Selain wisata Bahari, Pemprov Kepri juga giat mempekenalkan wisata sejarah. Pasalnya, daerah ini sangat terkenal pada abad ke-18 pada saat kejayaan Kerajaan Melayu. Salah satu objek wisata sejarah yang terkenal yaitu di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Pulau seluas 240 hektare dengan panjang dua kilometer dan lebar kurang dari satu kilometer itu memiliki aneka situs peninggalan sejarah Melayu abad ke-18, yang sampai kini masih tetap lestari. Misalnya, masjid dengan arsitektur yang menarik, sebuah benteng kuno untuk memantau lalu lintas perahu, Kompleks Makam Raja Kerajaan Riau-Lingga. Juga, ada rumah akar pohon bekas praktik tabib kerajaan, balai pertemuan adat, puing-puing bekas pagar pembatas kerajaan. Situs peninggalan sejarah ini sebagai bukti Indonesia pernah mengalami kejayaan pada masa lalu.
Untuk pergi ke Pulau Penyengat, juga tidak susah. Pulau ini berdekatan dengan Pulau Bintan, tapi masuk wilayah Tanjung Pinang. Untuk mencapai pulau tersebut dari Tanjung Pinang, cukup naik perahu kelotok atau populer disebut pompom dari Pelabuhan Kuning, Tanjung Pinang, dengan membayar Rp 5.000. Wisatawan dari Batam harus menyebrang ke Pelabuhan Sri Intan, Tanjung Pinang dulu baru melanjutkan ke Pulau Penyengat.
Source : Wisata Melayu
Dalam Visit Bintan Year (VBY) 2010, Pemkab Bintan menargetkan 550 ribu kunjungan wisatawan dan pada 2012 sebanyak 1 juta wisatawan. "Pada 2012, VBY menargetkan satu juta wisatawan mengunjungi pulau ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Bintan RM Akib Rachim kepada rombongan Media Fam Trip Kementerian Budaya dan Pariwisata, baru-baru ini.
Target itu tidak muluk-muluk mengingat pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata cukup besar. Menurut data Dinas Pariwisata dan Budaya setempat, pendapatan asli daerah (PAD) Bintan 2009 adalah Rp 132,7 miliar, yang kebanyakan berasal dari pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan. Angka ini melampaui target dari yang ditargetkan sebesar Rp 127,95 miliar, atau pencapaiannya sebesar 103,76 persen.
Mendunia
Berwisata ke Pulau Bintan, wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih eksotis, air laut jernih, aneka batu karang laut di Pantai Lagoi, hutan mangrove dan berbagai olahraga bahari, tetapi juga resor istirahat yang menawan.
Bahkan operator pariwisata Singapura, yang merasa diuntungkan dengan pesatnya Bintan, ikut menjual pulau yang dijuluki "Bumi Segantang Lada" itu ke berbagai penjuru dunia. Di area resor wisata pulau seluas 23 ribu hektare ini setidaknya ada lima resor yang ditawarkan, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens, Bintan Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree.
Keelokan dan kebersihan Pantai Lagoi tidak kalah dengan pantai-pantai di Bali. Karena amat tersohornya pantai di Bintan, tokoh-tokoh penting dunia menyempatkan diri berkunjung ke Bintan. Misalnya, yang paling anyar adalah kunjungan Tonny Blair. Mantan Perdana Menteri Inggris ini memilih Pantai Lagoi sebagai tempat berlibur bersama keluarga pada April 2010.
Hanya berselang sekitar tiga minggu sebelum kunjungan Blair, Lagoi juga kedatangan tamu penting lainnya, yakni mantan Sekjen PBB Kofi Annan dan aktor Hollywood Chuck Norris.
Saat rombongan Media Fam Trip yang dipimpin Kasubdit Lembaga Pariwisata dan Widyawisata Ditjen Pemasaran Kemenbudpar Vincentius Jemadu itu mengunjungi Bintan, sejumlah artis dan sutradara ternama Bollywood India tengah melakukan syuting film drama komedi berjudul Behjatry Masula. Mereka mengambil gambar di kawasan wisata internasional Lagoi (Bintan Utara), serta kawasan perbukitan yang masih alami.
Wisata olahraga golf juga sudah mendunia di Bintan karena telah mendapat PATA Gold Award. Para pegolf dunia berbondong-bondong mendatangi pulau ini untuk mencoba lapangan golf yang merupakan lima terbaik di Asia. "Bahkan ada olok-olok, pegolf Indonesia belum disebut golfer kalau belum menjajal lapangan di sini," kata Akib.
Program olahraga andalan untuk mendongkrak VBY 2010 lainnya yaitu Tour de Bintan. Sekitar 300 pembalap sepeda dari berbagai negara dan Indonesia bakal berlaga pada lomba balap sepeda pada 15-17 Oktober 2010. Peserta yang sudah konfirmasi untuk bertarung yakni dari Selandia Baru, Australia, Singapura, Inggris, Amerika, China, Korea, Jepang, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Tour de Bintan digelar untuk kedua kalinya. Dibanding tahun lalu yang diikuti 100 peserta dari sembilan negara, kata Akib, kegiatan sekarang lebih menantang. Pasalnya, rute yang dilalui lebih panjang (dari 266 km ditambah jadi 300 km) yang merupakan perpaduan pantai, bukit, dan hutan. Meski baru pertama digelar, Tour de Bintan sudah mendapat kepercayaan dari United Cycling International (UCI) atau Badan Balap Sepeda Dunia. "Kami harapkan, tahun ini Tour de Bintan bisa ditetapkan menjadi kalender tahunan balap sepeda internasional, seperti halnya Tour de Singkarak," kata Akib.
Wisata Sejarah
Selain wisata Bahari, Pemprov Kepri juga giat mempekenalkan wisata sejarah. Pasalnya, daerah ini sangat terkenal pada abad ke-18 pada saat kejayaan Kerajaan Melayu. Salah satu objek wisata sejarah yang terkenal yaitu di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Pulau seluas 240 hektare dengan panjang dua kilometer dan lebar kurang dari satu kilometer itu memiliki aneka situs peninggalan sejarah Melayu abad ke-18, yang sampai kini masih tetap lestari. Misalnya, masjid dengan arsitektur yang menarik, sebuah benteng kuno untuk memantau lalu lintas perahu, Kompleks Makam Raja Kerajaan Riau-Lingga. Juga, ada rumah akar pohon bekas praktik tabib kerajaan, balai pertemuan adat, puing-puing bekas pagar pembatas kerajaan. Situs peninggalan sejarah ini sebagai bukti Indonesia pernah mengalami kejayaan pada masa lalu.
Untuk pergi ke Pulau Penyengat, juga tidak susah. Pulau ini berdekatan dengan Pulau Bintan, tapi masuk wilayah Tanjung Pinang. Untuk mencapai pulau tersebut dari Tanjung Pinang, cukup naik perahu kelotok atau populer disebut pompom dari Pelabuhan Kuning, Tanjung Pinang, dengan membayar Rp 5.000. Wisatawan dari Batam harus menyebrang ke Pelabuhan Sri Intan, Tanjung Pinang dulu baru melanjutkan ke Pulau Penyengat.
Source : Wisata Melayu
Kamis, 21 Oktober 2010
Posted in |
Kepulauan Riau
|
0 Comments »
One Responses to "Pesona Pulau Bintan, Kabupaten Bintan, Kepri"