Benteng Fort de Kock (Sterreschans) didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825. Benteng ini berfungsi sebagai benteng pertahanan pemerintah Hindia Belanda untuk menghalau perlawanan pasukan Paderi yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol (1821-1827).

Ketika itu, Baron Hendrick Markus de Kock menjadi Komandan de Roepoen dan wakil Gubernur Jenderal Pemerintah Hindia Belanda (Indonesia). Untuk mengenang nama wakil gubernur jenderal tersebut, Kapten Bouer memberi nama lokasi tempat benteng berdiri dengan Fort de Kock.

Sementara nama benteng yang berada di lokasi tersebut diberi nama Sterreschans (Benteng Pelindung). Setelah Indonesia merdeka, nama Benteng Sterreschans tidak pernah diucapkan lagi, nama benteng kemudian diambil dari lokasi tempat benteng tersebut dibangun. Sedangkan nama lokasi yang semula bernama Fort de Kock kembali berubah menjadi Bukit Jirek sesuai dengan nama asli sebelum penjajahan Belanda.

Mengingat usia benteng yang sudah begitu lama, para pengunjung tidak diizinkan untuk naik lagi hingga ke atas Benteng Fort de Kock (Sterreschans). Sehingga para pengunjung hanya bisa melihat dan mengunjungi benteng dari bawah, tidak dapat melihat keseluruhan bangunan dan pemandangan Kota Bukittinggi dari atas benteng.


Keistimewaan

Di sekeliling Benteng Fort de Kock, terdapat beberapa koleksi meriam kuno peninggalan Belanda. Dari benteng ini, para wisatawan juga bisa melihat sajian keindahan panorama alam Kota Bukittinggi yang terhampar luas sepanjang mata memandang.

Jika kita menengok ke samping tempat benteng itu berada, maka akan terlihat sebuah jembatan (Jembatan Limpapeh) yang menghubungkan benteng dengan objek wisata Taman Marga Satwa (Kebun Binatang). Para wisatawan bisa melintasi jembatan tersebut sembari melihat keindahan Kota Bukittinggi dari atas jembatan yang berada di atas ketinggian 100 meter.


Lokasi


Benteng Fort de Kock berada di atas Bukit Jirek, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia.


Akses


Untuk mencapai lokasi ini para wisatawan dapat menggunakan jalur darat. Dari Kota Padang ke Bukittinggi, perjalanan dapat ditempuh selama lebih kurang 2 jam dengan menggunakan angkutan umum yang ongkosnya Rp 15.000-Rp 20.000 per orang (Februari 2008). Setelah sampai di Kota Bukittinggi perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kota ke lokasi Benteng Fort de Kock.


Tiket

Untuk masuk lokasi Benteng Fort de Kock para wisatawan dikenakan tiket sebesar Rp 8.000 per orang (Februari 2008). Harga tiket ini sudah termasuk tiket masuk objek wisata Taman Margasatwa Kinantan.


Akomodasi


Tidak jauh dari lokasi Benteng terdapat beberapa hotel yang nyaman sebagai tempat menginap. Pilihan hotel tergantung dengan selera wisatawan. Jika wisatawan menginginkan penginapan yang mewah maka di sana tersedia hotel berbintang, tetapi jika hanya menginginkan hotel yang standar maka di sana juga tersedia. Untuk makanan, para wisatawan dimanjakan oleh berbagai masakan Padang. Nasi Kapau masih menjadi pilihan menu yang menarik jika Anda mengunjungi Bukittinggi yang dapat dibeli di Pasar Lereng (di samping Pasar Atas).

Source : Wisata Melayu

Sabtu, 01 Agustus 2009 Posted in | | 0 Comments »

One Responses to "Benteng Fort de Kock, Kota Bukittinggi, Sumbar"

Write a comment