Bila Anda berkunjung ke Propinsi Kepulauan Riau, sempatkanlah bertamasya ke Kabupaten Lingga. Sebab, selain menyimpan situs-situs dan benda-benda bersejarah yang berusia ratusan tahun, kabupaten yang dijuluki Bunda Tanah Melayu ini juga memiliki berbagai tujuan wisata alam yang membuat para turis berdecak kagum ketika melihatnya. Salah satunya adalah Gunung Daik.
Menyebut Gunung Daik, seseorang akan terkenang dengan sebuah pantun yang sangat familiar, terutama pada masyarakat rumpun Melayu : Pulau Pandan di tengah, Gunung Daik bercabang tiga, hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang juga. Cabang gunung yang paling tinggi disebut Gunung Daik, yang menengah dinamakan Gunung Pejantan atau Gunung Pinjam-pinjaman, dan yang paling rendah dinamakan Gunung Cindai Menangis.
Masyarakat setempat mempercayai Gunung Daik dihuni oleh makhluk halus bernama "bunian". Sedangkan para nelayan yang berada di sekitar gunung itu meyakini bahwa arwah nenek moyang mereka, yakni Datuk Kemuning dan istrinya, bersemayam di gunung tersebut. Konon, nama Lingga yang berasal dari akar kata Ling (Naga) dan Ge (gigi), terilhami oleh bentuk puncak Gunung Daik yang mirip dengan gigi naga.
Keberadaan gunung ini kian populer berkat sebuah pabrik sagu dari Kabupaten tersebut yang menjadikan Gunung Daik sebagai merek dagangnya, yaitu Sagu Cap Gunung Daik. Merek tersebut merupakan jaminan sagu berkualitas yang dari dahulu hingga sekarang banyak dikirim ke berbagai daerah, seperti Cirebon, Surabaya dan kota-kota lainnya. Melalui merek tersebut, perlahan-lahan Gunung Daik ikut dikenal oleh masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.
Keistimewaan
Penuh mistis tapi eksotis. Menakutkan namun mempesona. Begitulah kira-kira kesan pelancong ketika mengunjungi Gunung Daik, gunung tertinggi di Propinsi Kepulauan Riau yang memiliki ketinggian sekitar 1.165 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meskipun rute menuju gunung tersebut penuh tantangan, namun semuanya akan terbayarkan begitu memasuki kawasan hutannya yang berhawa sejuk. Kontur medan yang beragam dengan jalan setapak yang berliku-liku, mengakomodir keinginan wisatawan yang menyukai olahraga lintas alam, menyusuri lembah, memotret, berkemah dan off road.
Sepanjang perjalanan, wisatawan akan terpesona melihat kawasan hutan yang masih perawan dengan aneka pohon besar dan kecil yang berdaun rimbun dan hijau. Di kawasan hutan ini dapat ditemukan dengan mudah berbagai jenis tumbuhan, seperti pohon cucuk atap, cantiqi, pakis hutan (diplazum esculentum/faco fem), getah merah (gutta perca/isonandra gutta), pohon aren (arenga pinnata merr) dan aneka jenis buah-buahan. Burung Murai Batu (copsychus malabaricus), beo (gracula religiosa), ular piton (python molurus), ular kobra (ophiophagus hannah) dan babi hutan (sus scrofa) adalah binatang-binatang langka yang masih dapat dijumpai di kawasan hutan Gunung Daik.
Sebelum sampai di kaki gunung terdapat sebuah sungai kecil dan air terjun bernama Air Terjun Daik. Biasanya kawasan air terjun ini digunakan oleh pelancong sebagai tempat beristirahat, selain Pos Gajeboh I dan Pos Gajeboh II. Suara gemericik air terjun yang jatuh di atas batu-batu kali dapat mengobati rasa penat selama menempuh perjalanan. Untuk melepas gerah, pelancong juga memanfaatkan air terjun yang berair jernih ini untuk mencuci muka dan mandi.
Sesampainya di Kaki Puncak Daik, batas akhir perjalanan, pelancong akan terkesima melihat gunung nan eksotis dan penuh mistis tersebut. Biasanya kawasan ini merupakan tempat favorit pelancong untuk berkemah. Pada sore hari bila cuaca sedang cerah, pelancong akan berdecak kagum melihat matahari terbenam. Pada pagi hari bila cuaca sedang cerah, pelancong juga akan terpesona melihat indahnya matahari terbit.
Lokasi
Secara administratif, Gunung Daik masuk dalam wilayah Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Akses
Bagi wisatawan yang berada di Kota Tanjung Pinang, ibu kota Propinsi Kepulauan Riau, dapat menuju Gunung Daik dengan naik kapal feri dari Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang menuju Pelabuhan Mepar/Dabo di Pulau Singkep dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Dari Pelabuhan Mepar, wisatawan dapat naik kapal kecil (pompong) sekitar 10 menit menuju Pelabuhan Daik, Pulau Lingga. Setelah sampai di Daik, ibu kota Kabupaten Lingga, perjalanan dilanjutkan dengan naik ojek menuju pintu gerbang Gunung Daik. Kemudian wisatawan melanjutkan perjalanan menuju Gunung Daik dengan berjalan kaki. Perjalanan akan berakhir di Kaki Puncak Daik, yang oleh masyarakat setempat diberi nama "Kandang Babi", yaitu sebuah lokasi yang berada di ketinggian 1.000 meter di aats permukaan laut (mdpl). Puncak Gunung Daik sendiri tidak bisa didaki karena puncaknya terdiri dari bebatuan yang rapuh dan tebing yang curam.
Harga Tiket
Wisatawan yang berkunjung ke Gunung Daik tidak dipungut biaya.
Akomodasi dan Fasilitas
Sebelum melakukan perjalanan menuju Gunung Daik, turis dianjurkan untuk melapor pada petugas dinas pariwisata setempat. Hal ini penting untuk memudahkan pemantauan dan koordinasi. Sebagai penunjuk jalan, turis dapat menggunakan jasa pemandu wisata (guide), baik dari dinas wisata setempat maupun masyarakat yang tinggal di sekitar gunung tersebut.
Turis disarankan untuk menyiapkan segala kebutuhan selama berada di kawasan wisata ini seperti makanan, minuman, tenda, baju hangat, senter, korek api, dan lain sebagainya. Sebab, di sepanjang jalan menuju gunung penuh mistis tersebut tidak tersedia warung.
Sedangkan untuk akomodasi dan fasilitas yang lumayan lengkap dapat diperoleh pelancong di kota Daik. Di ibu kota Kabupaten Lingga ini terdapat pasar, toko kelontong, warung nasi, serta hotel dan wisma dengan berbagai tipe.
Source : Wisata Melayu
Provinces
- Bali (1)
- Bangka Belitung (1)
- Banten (1)
- Bengkulu (1)
- Daerah Istimewa Yogyakarta (3)
- DKI Jakarta (3)
- Gorontalo (1)
- Jambi (1)
- Jawa Barat (1)
- Jawa Tengah (2)
- Jawa Timur (16)
- Kalimantan Barat (2)
- Kalimantan Selatan (2)
- Kalimantan Tengah (2)
- Kalimantan Timur (1)
- Kepulauan Riau (5)
- Lampung (1)
- Maluku (2)
- Maluku Utara (1)
- Nanggroe Aceh Darussalam (2)
- Nusa Tenggara Barat (2)
- Nusa Tenggara Timur (1)
- Papua (1)
- Papua Barat (1)
- Riau (1)
- Sulawesi Barat (1)
- Sulawesi Selatan (1)
- Sulawesi Tengah (2)
- Sulawesi Tenggara (1)
- Sulawesi Utara (1)
- Sumatera Barat (9)
- Sumatera Selatan (1)
- Sumatera Utara (1)
Blog Archive
-
▼
2009
(59)
-
▼
Agustus
(42)
- Taman Laut Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara
- Puncak Jayawijaya (Carstensz Pyramide), Kab. Punca...
- Perairan Raja Ampat, Kab. Raja Ampat, Propinsi Pap...
- Taman Laut Selat Pantar, Kab. Alor, Propinsi NTT
- Gunung Rinjani, Kab. Lombok Barat, Timur dan Tenga...
- Pantai Sanur, Kota Denpasar, Propinsi Bali
- Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Propinsi DIY
- Bledug Kuwu, Kab. Grobogan, Jawa Tengah
- Masjid Kubah Emas, Kota Depok, Jawa Barat
- Pantai Anyer, Kab. Serang, Propinsi Banten
- Gunung Gamalama, Kota Ternate, Propinsi Maluku Utara
- Wisata Bahari Laut Banda, Kab. Maluku Tengah, Prop...
- Pentadio Resort, Kab. Gorontalo, Propinsi Gorontalo
- Taman Nasional Wakatobi, Kab. Wakatobi, Sulawesi T...
- Pantai Lombang-lombang, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat
- Taman Wisata Wera, Kab. Donggala, Sulawesi Tengah
- Kota Kalong, Kab. Soppeng, Sulawesi Selatan
- Bukit Bangkirai, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimanta...
- Pulau Kembang, Kab. Barito Utara, Kalimantan Selatan
- Taman Nasional Tanjung Puting, Kab. Kotawaringin B...
- Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya, Kab. Sintang...
- Taman Nasional Way Kambas, Kab. Lampung Timur&Teng...
- Pantai Teluk Uber, Kab, Bangka, Bangka Belitung
- Arung Jeram Sungai Manna, Kab. Lahat, Sumatera Sel...
- Danau Dendam Tak Sudah, Kab. Bengkulu Utara, Bengkulu
- Situs Candi Muaro Jambi, Kab. Muara Jambi, Propins...
- Air Terjun Sipiso-piso, Kab. Karo, Sumatera Utara
- Danau Laut Tawar, Kab. Aceh Tengah, Nanggroe Aceh ...
- Pantai Selat Baru, Kab. Bengkalis, Riau
- Gunung Bintan, Kab. Bintan, Kepulauan Riau
- Jembatan Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau
- Gunung Daik "Bercabang Tiga", Kab. Lingga, Kepulau...
- Lubang Jepang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
- Benteng Fort de Kock, Kota Bukittinggi, Sumbar
- Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi & Kab. Agam, Sumbar
- Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
- Berselancar di Kab. Kepulauan Mentawai, Sumbar
- Kerajinan Perak dan Songket Koto Gadang, Kab. Agam...
- Majid Raya Bayur, Kab. Agam, Sumbar
- Gunung Marapi, Kab. Agam & Kab. Tanah Datar, Sumbar
- Danau Maninjau, Kab. Agam, Sumatera Barat
- Wisata Tekstil "La Gross", Kab. Malang, Jatim
-
▼
Agustus
(42)
Sponsor
Senin, 03 Agustus 2009
Posted in |
Kepulauan Riau
|
0 Comments »
One Responses to "Gunung Daik "Bercabang Tiga", Kab. Lingga, Kepulauan Riau"